Senin, 19 Agustus 2013

Apa yang mendorong manusia sekarang bertambah ganas dan kejam, Manusia Pemusnah Dunianya Sendiri


by: edukasi.kompasiana.com/2013/08/11/manusia-pemusnah-dunianya-sendiri-583342.html
Apa yang mendorong manusia sekarang bertambah ganas dan kejam untuk membunuh sesamanya sendiri? Belum juga sadarkah kita bahwa saat ini kita sedang dalam proses pemusnahan kehidupan kita?
http://wallpaper4god.com/wallpapers/alone-in-the-world_1652_1600x1200.jpg
Keserakahan dan arogansi merasa paling benar dan paling baik adalah penyebab utama kehancuran bumi. Saat kita berpikiran menganggap orang lain lebih buruk dari kita, saat itu pula kita menebarkan pikiran negatif. Pikiran yang bersifat destruktif. Kita lupa bahwa pikiran bervibrasi. Vibrasi pikiran yang destruktif tidak akan lenyap. So, semakin banyak yang berpikiran hanya untuk kepentingan golongan, kelompok, dan diri sendiri, semakin menguat kekuatan destruktif di alam sekitar kita.
Udara yang sudah dipenuhi oleh vibrasi pikiran destruktif menjadikan orang semakin temperamental. Apalagi didorong dengan jenis makanan yang membangkitkan temperamen hewaniah. Daging merah sangat mendukung bangkitnya nafsu hewaniah dalam diri manusia. Kita mesti ingat bahwa dalam diri setiap manusia ada bagian otak yang disebut limbik. Otak warisan dari mamalia. Bagian otak jenis ini juga ditemui dalam tempurung kepala otak hewan.



Sedangkan bagian otak lain yang disebut neo cortex tidak ada dalam susunan otak hewan mamalia. Susunan otak jenis ini mendukung untuk software pola pikir keilahian atau intelejensia. Sedangkan susunan otak limbik yang juga ada dalam kepala hewan mamalia mendukung otak software yang hanya berpikir untuk dirnya sendiri. Dunia pikiran ego.
Kembali pada vibrasi pikiran destruktif yang kita pancarkan ke alam sekitar kita. Semakin kuat akumulasinya, alam semakin merasakan kegelisahan. Jangan anggap bahwa alam tidak memiliki kecerdasan. Jangan anggap bahwa pohon di sekitar kita tidak merasakan vibrasi pikiran yang bersifat merusak.
Alam merasakan ketidaknyamanan akibat dari vibrasi pikiran yang penuh rasa marah dan irihati. Pikiran yang tidak selaras dengan alam tidak bakalan sinkron. Akibatnya terjadilah friksi. Kegelisahan alam terhadap semakin menguatnya vubrasi pikiran yang destruktif membuat alam bereaksiuntuk mencari kesetimbangan. Bentuknya berupa bencana alam. Yang tepat adalah bencana bagi manusia. Alam tidak pernah mengalami bencana. Yang menderita sebagai akibat alam mencari kesetimbangan adalah manusia.
Jadi bukanlah karena Tuhan murka terhadap mereka yang tidak percaya terhadap Tuhan, tetapi sebagai akibat vibrasi pikiran yang tidak selaras dengan sifat alam. Suhu yang semakin meningkat adalah sebagai akibat ulah keserakahn manusia yang pola pikirnya tidak selaras melestarikan alam sekitar.



Tampaknya semakin sedikit yang mau berpikir selaras dengan alam. Setiap orang merasa paling baik dan benar sehingga melakukan perbuatan yang seakan membela Tuhan, padahal sesungguhnya sedanga melakukan perbuatan yang tidak selaras dengan alam alias merusak.
Apabila sudah sampai pada titik nadir alam mencari kesetimbangan, bisa jadi alam akan memusnahkan sumber pikiran destruktif untuk mencegah meningkatnya akumulasi pikiran destruktif. Pengurangan jumalah pemancar pikiran destruktif berarti bencana bagi manusia yang memancarkan pikiran destruktif.
Sekarang tergantung kita sendiri, masihkah kita juga belum sadar sedang dalam proses meledakkan diri sendiri? Atau mulai mengubah pola pikir agar selaras dengan sifat semesta alam, kasih dan sayang. Bukankah itu pula yang selalu diucapkan sebelum melakukan perbuatan? Tetapi kitabtidak sadar bahwa yang kita lakukan tidak bersifat rahman dan rahim…..

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More