Rabu, 21 Agustus 2013

Ketika Sinetron Tak Lagi Menarik dan Mendidik ( Acara sinetron indonesia sekarang ini sepertinya mulai menghancurkan bentuk seni sinematografi )

Acara sinetron indonesia sekarang ini sepertinya mulai menghancurkan bentuk seni sinematografi. Ya…. Saya memang bukan orang seni. Tapi kita bisa dengan jelas menilai bahwa sinetron - sinetron yang di tayangkan di televisi nasional kita misalnya saja “Tendangan si Madun”. Konsep cerita yang ada dalam sinetron ini sebenarnya bagus, ketika ada seorang anak yang memilik cita - cita menjadi pemain bola profesional dengan keterbatasan lingkungan. (itu yang saya tangkap di awal cerita).
Namun lama kelamaan acara ini semakin lebay dan sangat - sangat berlebihan. Kalau misalkan dari awal acara ini memang memberatkan seni akrobatik dalam dunia sepakbola seperti pada film “Shaolin Soccer” seharusnya cerita awal dibuat lebih akrobatik dan menghibur bagi pemirsa. Hanya saja di awal cerita “Tendangan si Madun” ini bercerita tentang keahlian mengolah si Madung secara normal, kenapa semakin kemari semakin kacau? Apakah bermain bola yang benar memang harus akrobatik dengan gerakan superlebay?
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ4TmvYJIUrYP9Qt_dO3qlL2Ea7mYsZiAeMVvF_7SIUl194F6xQq5d5gs5t5z-Zr0XPFImw7keShjTYmzKLXVKBpTGuCIcTW5ngtAquJWzlfwbvacbhS0CIbNrGRkgd9qto4f8SQihHssE/s200/59078_ilustrasi_nonton_tv_300_225.jpg


Bagi saya yang penikmat bola khususnya, gerakan - gerakan yang ada di acara tersebut sangatlah berbahaya untuk di tiru dalam pertandingan resmi. Bagaimana kalau ada anak - anak yang meniru? Tentu saja sangat berbahaya, karena adegan - adegan yang ada dalam acara tersebut dilakukan oleh profesional atau orang yang memang ahli dalam masalah pengakrobatikan. :D
Lain lagi dengan acara sinetron islami yang ditayangkan di RCTI dan SCTV sebut saja acara “Eyang Subur Naik Haji” atau “Ustad foto pahit” atau apalah namanya.
Sebenarnya acara sinetron itu bergenre apa? religi? Kenapa pemain - pemain yang memerankan peran di kedua sinetron itu malah jauh dari nilai religi? Apa yang sebenarnya ingin dipertontonkan kepada pemirsa?
Terus terang setiap melihat televisi, saya sudah tidak pernah suka lagi melihat yang namanya “Sinetron“. Apakah bangsa kita sudah tidak bisa menghasilkan tayangan televisi yang baik? Atau karena memang sinetron “hanya” hiburan semata? Sehingga memperbolehkan orang untuk memasukan segala macam tetek bengek cerita entah itu nyambung atau tidak?
by: http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2013/05/02/ketika-sinetron-tak-lagi-menarik-mendidik-556390.html

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More