Senin, 19 Agustus 2013

MENUJU PINTU GERBANG KEMERDEKAAN HAKIKI ( Merdeka dalalm bahasa Indonesia sepadan dengan kata independent )

by: http://politik.kompasiana.com/2013/08/19/menuju-pintu-gerbang-kemerdekaan-hakiki-585330.html
Merdeka dalalm bahasa Indonesia sepadan dengan kata independent dalam bahasa Inggris. Dalam Oxford Dictionary, independent artinya governing its self atau memerintah dirinya sendiri. Itu artinya, jika ada yang mengatakan saya merdeka atas tanah yang saya miliki berarti saya bebas menggarap dan memanfaatkan tanah itu sesuai kehendak saya. Kita merdeka atas harta kita artinya kita bebas membelankan kekayaan yang kita punya tanpa ada yang boleh intervensi. Begitu pula jika kita selama ini menegaskan dengan percaya diri bahwa Indonesia adalah negara merdeka pengertiannya Indonesia adalah negara yang bebas menentukan nasibnya sendiri, memerintah dirinya sendiri tanpa ada intervensi pihak lain baik itu warganegara, bangsa atau negara lain selain oleh Indonesia sendiri. Karena merdeka (independent) adalah kemandirian, berdikari, bukan sebaliknya, ketergantungan (dependent).
Makna dari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 silam bahwa sejak detik itu juga Indonesia telah mencampakkan masa lalunya yang kelam sebagai negara terjajah yang tunduk atas perintah negara lain dan menjadi objek eksploitasi tuan penjajah menuju lembaran baru sebagai negara berdaulat, berdikari, tegak di atas kehendaknya sendiri tanpa ada lagi pihak-pihak yang mengaturnya dan mengontrolnya.
http://priaparipurna.files.wordpress.com/2010/08/merdeka-dari-rasa-sakit1.jpg 
Peringatan kemerdekaan yang secara seremonial dilaksanakan pada tiap tanggal 17 Agustus maknanya adalah penegasan bahwa sejak proklamasi kemerdekaan pertama hingga saat ini Indonesia tetaplah sebagai negara merdeka. Ini kiranya salah satu alasan mengapa kita terus-menerus memperingati hari kemerdekaan sebagai penegasan kepada seluruh dunia bahwa Indonesia bukan lagi negara terjajah.
Ironi, slogan Indonesi merdeka yang tiap tahunnya nyaring dikumandangkan hanya sebatas ungkapan verbal bukan ungkapan sebenarnya atas realitas yang ada di negeri ini. Faktanya Indonesia masih berada di bawah ketiak asing. Contoh pada tahun 2012 lalu, ada tiga kasus yang mencuat dan menjadi perhatian publik akibat kebijakan pemerintah yang pro asing, yaitu Kasus Blok Siak di Riau yang akhirnya diminta untuk dikelola oleh BUMD, kasus Blok Tangguh di Papua yang “ditukar” dengan gelar Ksatria Salib dari Ratu Inggris, dan yang paling heboh kasus Blok Mahakam yang sampai menimbulkan reaksi disintegrasi dari masyarakat Kalimantan Timur untuk memisahkan diri dari Indonesia jika Blok Mahakam tetap diberikan kepada asing. Banyak terjadi pemberian izin kepada perusahaan asing atas tambang baru atau perpanjangan kontrak bagi yang telah berjalan seperti kasus Blok Mahakam, Blok Tangguh yang “dihibahkan” kepada British Petroleum, tambang emas di Irian Jaya yang diberikan kepada PT Freeport dan ratusan mungkin ribuan kontrak karya lainnya.
Alasan yang dikemukakan pemerintah adalah ketidak mampuan pertamina dari sisi permodalan dan teknologi. Namun, alasan ini mengundang pro dan kontra di kalangan pengamat apakah ini benar atau sekedar dalih. Jika benar alasan pemerintah bahwa Indonesia belum mampu, maka sejak saat inilah kita sebagai generasi muda yang akan menggantikan generasi tua bertekad membawa Indonesia menjadi negara merdeka yang sebenar-benarnya. Membawa Indonesia berdikari, mandiri, merdeka dari berbagai ketergantungan.
 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More