Rabu, 21 Agustus 2013

PESONA PAK GUBERNUR JOKOWI= Blusukan Jokowi Tak Akan Ada ‘Matinya’ ( Namanya Joko Widodo, biasa dipanggil Jokowi. Badannya kurus tapi gaya hidupnya lurus )

Namanya Joko Widodo, biasa dipanggil Jokowi. Badannya kurus tapi gaya hidupnya lurus. Penampilannya sekilas tak bertaqdir Gubernur DKI nan prestisius. Tapi itulah, taqdir Tuhan bagi sosok alumnus UGM yang hobinya blusukan tersebut. Bahkan ‘blusukan’ semakin trend sejurus gaya kepemimpinan Jokowi, banyak di tiru para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II pascakenaikan harga BBM.
Menurut Mgr. Julianus Sunarka SJ, Uskup Diosis Purwokerto, Jawa Tengah. Istilah blusukan mempunyai arti ‘masuk. Sedangkan istilah blusukan menunjuk pada laku berkelana masuk sana masuk ini, sekedar untuk mengenal suatu keadaan dan kondisi suatu tempat secara alami atau secara kultural. Dengan arah atau tujuan yang  lebih luas dan lebih dalam secara kultural.
Blusukan adalah suatu istilah ungkapan orang berkelana ke tempat-tempat berkandungan masalah yang belum terungkap . Maksud orang berkelana  yang berdimensi transendental biasanya bernuansa neges kersaning jawata atau memperjelas kehendak ilahi; untuk mengetahui keadaan, suasana alam atau masyarakat yang ada. Mengenalnya, bukan hanya secara serampangan, tetapi mengenal untuk merasuki,  melibati seoptimal mungkin, melayani.
http://www.poskotanews.com/cms/wp-content/uploads/2013/01/blusukan-jokowi.jpg

Istilah blusukan tidak terdapat dalam daftar kosa-kata kamus Bahasa Indonesia mana pun. Istilah itu Jawa ‘tulen’ alias murni; istilah ini biasa diakrabi oleh orang-orang pedesaan atau mereka yang hidup jauh masuk di pedalaman.
Hanya Jokowi, kegiatannya terkalender setiap hari di media dotcom. Itu pun bukan Jokowi yang meminta agar media melakukan itu. Sebaliknya, media merasa seolah ‘berdosa’ bila setiap hari tidak ada berita mantan Walikota Solo tersebut.
Hanya Jokowi yang bukunya tanpa diminta banyak diterbitkan para penulis. Setidaknya ada 8 buku tentang sosok yang dinobatkan sebagai Walikota terbaik se dunia tersebut. Kesepuluh buku tersebut antara lain: Jokowi dari Solo Mengabdi Sampai Jauh, Jokowi Spirit Bantaran Kali Antar, Jokowi Pemimpin Rakyat Berjiwa Rocker, Gado-Gado Kerikil Jokowi, Jokowi dari Jualan Kursi Hingga Dua Kali Mendapatkan Kursi, Jokowi From Hero to Zero, Pesona dan Kharisma Jokowi, Jokowi Tokoh Perubahan,
Wajah Jokowi pas-pasan, tapi karakternya tak terbantahkan. Karakter pro rakyat sangat memikat. Karakter pro perubahan begitu melekat. Keberpihakan kepada kepentingan publik dalam APBD tersisik. Tak sebatas janji surgawi saat kampanye dan mencari simpatik.


Jokowi saat kampanye menggunakan tagline ‘Jakarta Baru’. Dan ternyata peradaban pemerintahan di Jakarta terbarukan. Kawasan kumuh mulai berbenah. Masyarakat terpinggirkan dimanusiakan menempati rusunawa. Sungguh, Jakarta Baru bagi mereka yang selama ini tenaganya tergadaikan untuk hiruk-pikuk ibukota yang kejam.
Di era Jokowi APBD diproklamirkan lewat poster di kantor lurah dan kecamatan. Seluruh masyarakat bisa mengakses anggaran negara tersebut. Coba di daerah! APBD disembunyikan dalam lemari besi. Jangankan masyarakat ingin tahu, bertanya saja tentang APBD para pejabatnya menjawab : “maap, itu rahasia negara!”
Hanya Jokowi dari Indonesia yang mendapatkan penghargaan Walikota Terbaik ke-3 di Dunia versi Yayasan Wali Kota Sedunia (The City Mayors Foundation). Jokowi sejajar dengan Wali Kota Bilbao (Spanyol) Inaki Azkuna dan Wali Kota Perth Lisa Scaffidi yang masing-masing peringkat satu dan dua.
Saya memrediksi, sosok Jokowi tak ada matinya. Terlepas dari apakah ia menjadi cawapres atau capres 2014, yang jelas Jokowi adalah sumber inspirasi bagi semua orang yang merindukan perubahan. Akan banyak juga buku Jokowi terus diterbitkan. 
by: http://politik.kompasiana.com/2013/07/23/blusukan-jokowi-tak-akan-ada-matinya--579067.html

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More