Jumat, 23 Agustus 2013

( SEMUA SERBA BARU ) Tahun Ajaran Baru, Sekolah Baru dan Tantangan Baru

by: http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/23/tahun-ajaran-baru-sekolah-baru-dan-tantangan-baru-583475.html 
TAHUN AJARAN BARU, SEKOLAH BARU DAN BOARDING SCHOOL
SMA Negeri 2 Boarding School Kecamatan harau terletak di pusat kecamatan harau, tepatnya di Tarantang, jalan menuju tempat rekreasi lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Ini merupakan sekolah unggul pertama   berasrama yang mulai dirintis oleh Kabupaten Lima Puluh Kota , Sumbar. Berawal dari keprihatinan Kepala Dinas yang sangat prihatin melihat bahwa ternyata anak-anak yang berprestasi di Kota Payakumbuh kebanyakan adalah anak yang berasal dari kebupaten Lima Puluh Kota.Kota Payakumbuh adalah Kotamdya yang terdekat dari kabupaten lima Puluh Kota dan berlokasi tepat di tengah kabupaten Lima Puluh Kota. Hal ini berarti bahwa anak-anak kabupaten pun sebenarnya anak-anak yang berprestasi gemilang dan harusnya bisa mengangkat nama kabupaten sendiri.
Atas impian tersebut maka kabupaten lima puluh kota mendapat bantuan dari dana pusat untuk membangun sebuah SMA baru. Maka didapatlah lokasi di daerah tarantang dan pembangunan pun dimulai pada bulan April 2013 dengan tahapan pertama pembangunan 3 ruang kelas, 2 labor dan satu bangunan TU dan Ruang kepala sekolah.Untuk siswa diadakan seleksi dari 5 % siswa terbaik semua SMP se kabupaten Lima Puluh Kota. Proses seleksi diadakan 3 tahap , seleksi rapor, tes tertulis dan wawancara. Pemilihan guru pun tidak ketinggalan , karena sekolah berjudul unggul maka semuanya diusahan yang terbaik.Guru dipilih melalui seleksi juga. Diadakan seleksi tertulis, fortofolio dan micro teaching terhadap guru SMP dan SMA  yang terekomendasi. Akhirnya terpilihlah  14 orang guru dan 75 orang siswa. 
http://img.antaranews.com/new/2013/07/ori/20130704tahun-ajaran-baru-040713-na-2.jpg

Sebelum proses PBM dilaksanakan, bak punya rumah baru , kami pun sibuk mempersiapkan semua nya dari nol.Dari studi banding ke sekolah –sekolah favorit di Sumbar sampai mempersiapkan segala sarana dan prasarana yang diperlukan siswa dalam hidup nanti di asrama. Perjuangan pun dimulai. Semua bermodalkan keinginan dan tekad yang sama  yaitu memberikan yang terbaik untuk sekolah baru ini. Dimulai dari keterbatasan dan modal tekad yang bulat kita berjalan bergandengan memulai sekolah ini. Mulai dari para guru dan dukungan dari para bapak/ibu Dinas Pendidikan terutama Kepala dinas .
Hari H sudah semakin dekat. Kami pun mulai mempersiapkan keperluan-keperluan terutama pengadaan sarana dalam asrama. Dua buah lokal kita jadikan asrama putri dan 2 ruang wakil kita jadikan asrama putra. Satu hari menjelang hari sekolah, bertepatan dengan hari pertama puasa, orang tua sudah mengantarkan anak-anak pilihan kabupaten ke sekolah. Orang tua dan siswa sudah melihat kondisi sekolah dan tempat tinggal mereka. Orang tua pun diberikan pengarahan atas kondisi dan situasi yang ada.
Pbm pun diawali dengan Masa Orientasi Siswa alias MOS. Karena kondisi bulan ramadhan dan suasana baru , siswa banyak yang mengeluh. Mulai dari tidak biasa hidup berasrama dengan kondisi apa ada nya dan penuh aturan sampai dengan kondisi tempat yang suasana dingin dan musim hujan. Mulai dari yang tidak pernah mencuci piring dan baju sendiri , sekarang harus melakukan semua nya serba sendiri dan jauh dari orang tua. Tapi para siswa didampingi oleh kepala asrama dan Pendamping siswa di masing –masing asrama serta dengan guru –guru yang selalu memotivasi mereka untuk tetap semangat belajar dan meraih cita-cita. Benar-benar bulan cobaan.


Hari terus berganti, tiga Hari Masa Orientasi dah berlalu dan banyak masalah yang bermunculan. Seperti biasa, anak-anak yang baru hidup berasrama masih dalam tahap transisi dan tahap penyesuaian. Anak yang bertahan adalah anak yang mampu mengatasi dan punya tekad yang bulat untuk belajar dalam suasana berasrama. Satu persatu siswa mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Ada yang tidak betah hidup terikat dalam berasrama, yang biasa bebas kemana –kemana, sekarang terikat dengan aturan-aturan asrama. Ada yang merasa home sick dan tidak betah karena belum ada teman. Sampai sebanyak 10 orang siswa mengundurkan diri. Sebelum mereka mengundurkan diri, kepala sekolah, guru selalu memberikan nasehat dan motivasi dengan berbagai cara. Tapi hal itu tidak berhasil semua. Jadi sekarang tinggal 65 orang siswa yang untuk sementara  masih betah dalam suasana Boarding Schooll. Tapi dari yang tidak betah, banyak juga siswa yang merasa sangat betah karena mereka menemukan suasana yang berbeda dan keteraturan hidup yang selama ini belum pernah mereka alami. Permasalahan berasarama pun dimulai. Dari masalah makanan, air, listrik dan segala macam. So complicated. Tapi kami semua menjalani dan menikmati riak –riak yang ada. Perjuangan masih belum selesai sampai di situ.
Proses Belajar Mengajar juga sudah berlangsung . itu berarti awal dari suatu ujian baru akan dimulai lagi. Mulai dari peneratpan kurikulum baru yang akan diterapkan sampai dengan psikologis anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dalam suasana berasrama.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More