Kamis, 22 Agustus 2013

Rokok : Warisan dan Bom Waktu ( Siapa yang tak kenal rokok? Rokok menjadi hal yang sangat kontroversial dan banyak diperbincangkan )


Siapa yang tak kenal rokok? Rokok menjadi hal yang sangat kontroversial dan banyak diperbincangkan akhir-akhir ini. Rokok kini telah menjamah berbagai lapisan masyarakat, baik di negara maju maupun berkembang, laki-laki maupun wanita, orang dewasa bahkan remaja. Konsumsi tembakau telah mencapai proporsi epidemik global (Mackay & Eriksen, 2002).
Menurut Sitepoe (2000), merokok adalah membakar tembakau yang kemudian diisap isinya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Sedangkan perokok menurut WHO dalam Depkes (2004) adalah mereka yang merokok setiap hari untuk jangka waktu minimal 6 bulan selama hidupnya masih merokok saat survey dilakukan.
Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya dan diperkirakan akan terus meningkat kedepannya.  Data Global Adult Tobacco Survey 2011 menunjukkan bahwa prevalensi merokok pria dewasa adalah sebesar 67,4% dan perempuan sebesar 4,5% atau terdapat 61,4 juta orang dewasa perokok di Indonesia. Angka tersebut tentu bukan angka yang sedikit.

http://www.inagurasi.com/wp-content/uploads/2013/04/merokok.jpg
Padahal ada banyak dampak buruk dari kegiatan merokok baik terhadap diri sendiri, orang-orang di sekitar perokok, bahkan lingkungan alam.  Menurut Mackay & Eriksen (2002), rokok tembakau terdiri dari 4.000 lebih bahan kimia, beberapa dari ini bersifat iritan dan 60 lainnya diketahui atau diduga bersifat karsinogenik. Bahan kimia tersebut antara lain: aseton, amonia, arsenik, butan, cadmium, karbonmonoksida (CO), DDT, hidrogen sianida, metanol, naftalen, toluen, dan vinil klorida. Bahan-bahan tersebut berbahaya jika terdapat dalam jumlah yang banyak.
Berbagai media massa telah menginformasikan mengenai bahaya merokok terhadap kesehatan, namun hanya sedikit yang menginformasikan mengenai dampak buruk rokok terhadap lingkungan alam. Faktanya, asap hasil pembakaran rokok dan sisa puntung rokok dapat menjadi polutan bagi udara, tanah, dan air.
Asap hasil pembakaran rokok mengandung berbagai bahan kimia yang dapat mencemari udara. Salah satu kandungan yang terdapat dalam asap rokok karbon dioksida. Peningkatan konsentrasi karbon dioksida dapat mengakibatkan efek rumah kaca yang akan berdampak pada perubahan iklim di bumi dan peningkatan suhu yang berperan dalam mencairnya gunung es di bumi. Perubahan iklim tersebut mengakibatkan terganggunya ekosistem di muka bumi.


Mungkin saat ini sumbangsih asap rokok terhadap efek rumah kaca belum terlalu besar, namun jika jumlah konsumsi rokok di dunia terus meningkat, maka bukan hal yang tidak mungkin kelak asap rokok akan berpengaruh besar terhadap kenaikan suhu di permukaan bumi.
Selain asap rokok, puntung rokok juga menjadi polutan yang berbahaya bagi lingkungan. Puntung rokok yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah. Terdapat ribuan zat berbahaya yang terdapat dalam puntung rokok, zat-zat berbahaya tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mengurangi kesuburan tanah dengan mematikan mikroorganisme yang berada di dalam tanah. Padahal, dibutuhkan waktu 25-26 tahun bagi tanah untuk membusukkan rokok. Sedangkan untuk membusukkan filter yang terdapat pada rokok dibutuhkan 10-12 tahun.
Puntung rokok yang dibuang ke sungai atau danau mungkin saja termakan oleh ikan-ikan. Kandungan berbahaya dalam rokok dapat membunuh ikan-ikan tersebut. Jika hal ini terjadi terus-menerus bukan tidak mungkin ekosistem air dapat rusak.


Jenis rokok yang paling sering kita temui adalah berupa gulungan kertas yang berisi tembakau. Kertas-kertas tersebut diperoleh dengan menebang pohon-pohon dihutan. Dalam satu jam satu unit pabrik rokok memerlukan hampir 4 mil kertas untuk gulungan dan kemasan rokok. Betapa menyedihkan, pohon-pohon yang seharusnya berfungsi sebagai paru-paru dunia justru ditebang dan dijadikan sebagai pembungkus rokok yang akhirnya terbakar sia-sia. Padahal, kertas-kertas tersebut dapat digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat.


Jadi, perlu kita sadari lagi bahwa rokok bukan hanya memberi dampak buruk bagi kesehatan manusia sebagai perokok aktif maupun pasif, tetapi rokok juga berperan dalam pencemaran lingkungan di sekitar kita yang akhirnya berdampak buruk pada anak cucu kita


Esensi
Menyadarkan masyarakat, khususnya saya sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat bahwa rokok bukan hanya berbahaya bagi kesehatan tetapi juga berbahaya bagi lingkungan alam yang kelak akan kita wariskan kepada anak cucu kita.
Sumber:
· http://www.psikm.unud.ac.id/kawasan_tanpa_rokok/?page_id=4
· http://pppl.depkes.go.id/berita?id=1091
· http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=54
· repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25418/4/Chapter%20II.pdf

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More