Assalamu’alaikum Wr.Wb
Ibu Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga yang dirahmati Allah, bagaimana sikap terbaik saya menghadapi mertua yang tidak suka saya tinggal menumpang di rumahnya, sementara suami saya minta saya untuk tetap tinggal di rumah orang tuanya ketika dia mencoba mencari peruntungan di kota. Dia tidak mengizinkan saya untuk tinggal dengan orang tua saya sendiri. Diapun juga tidak berkenan jika saya ikut dia hidup di kota dengan alasan supaya saya tidak ikut merasakan hidup susah bersamanya. Terima kasih saran dan masukannya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Yuyun
Pantura Jawa
Wa’alaikumsalam Wr.Wb.
Ibu Yuyun yang baik,
Setelah menikah, suami mempunyai kewajiban untuk menyediakan tempat tinggal bagi istri di tempat tinggal yang layak, sehingga istri terjaga kehormatannya dan merasakan kedamaian dalam kehidupan berumah tangga bersama suami. Jika suami mempunyai kewajiban untuk menyediakan tempat tinggal yang memberikan kedamaian, rasa aman dan privacy bagi istri, maka secara seimbang istri mempunyai kewajiban untuk tinggal di tempat yang sudah disediakan suaminya. Maka, ketika Anda diminta suami untuk tinggal bersama orang tuanya (mertua) saat suami mencari peruntungan di kota, sudah semestinya Anda menerimanya. Apa yang suami lakukan pada Anda, insya Allah sudah dengan banyak pertimbangan.
Ibu Yuyun yang baik,
Tentang mertua yang tidak suka Anda tinggal di rumahnya, cobalah untuk mencari tahu sebabnya. Bisa jadi karena persoalan-persoalan kecil, terkait dengan adaptasi atau komunikasi. Karena, pernikahan sejatinya tidak hanya mempertemukan sepasang manusia, tapi juga dua keluarga. Maka, di antara persiapan penting yang dibutuhkan untuk menjalani pernikahan adalah kesiapan diri untuk menerima dengan ikhlas keadaan calon pasangannya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dan yang juga tidak kalah penting adalah kesiapan untuk menerima keadaan keluarganya terutama kedua orang tuanya dengan apa adanya. Suka atau pun tidak, ketika kita menikahi pasangan kita, itu artinya kita membawa serta semua keluarganya untuk masuk dalam kehidupan kita. Di sinilah pentingnya memahami bahwa ketika menikah ternyata proses adaptasi bukan hanya kita lakukan terhadap suami tapi juga kepada ibu, ayah dan saudara-saudaranya.
Ibu Yuyun yang baik,
Setiap keluarga memang memiliki sifat dan kebiasaan yang berbeda-beda, perbedaan inilah yang harus dipahami dan disesuaikan jika harus tinggal bersama sang mertua. Perasaan takut dan tertekan sering kali muncul sehingga terkadang menimbulkan konflik antara mertua dan menantu. Konflik antara menantu dan mertua juga seringkali terjadi karena kurangnya komunikasi yang terjalin antara kedua belah pihak. Persepsi tentang mertua yang terkesan suka mengkritik, menggurui, merasa lebih baik dan sebagainya biasanya muncul bagi mereka yang kurang mengenal sang mertua sehingga perasaan tertekan bisa timbul sejak dari awal.
Ibu Yuyun yang baik,
Jika Anda sudah menemukan sebabnya, bicarakan dengan suami. Hal yang wajar jika terdapat gesekan demi gesekan antara menantu dan mertua. Jangankan dengan mertua, dengan orang tua sendiri yang melahirkan kita pun kadang konflik itu terjadi. Setelah dibicarakan dengan suami, dan tinggal bersama mertua tetap menjadi pilihan dan kehendak suami, maka berusahalah untuk selalu menampakkan rasa hormat kepada mertua dalam kondisi dan situasi apapun. Bersabarlah, berbaik sangka, berhenti mengeluh tentang sikap dan perbuatan mertua. Sampaikan kapan pun mertua mempunyai hak penuh atas putranya. Menyayangi dan mencintai mertua adalah kewajiban Anda sebagai menantunya. Jika Anda mencintai suami, maka harus bisa mencintai mertua serta keluarganya. Anggaplah mertua sebagai orang tua sendiri, sekaligus sebagai teman. Dengan begitu akan lebih mudah bagi Anda untuk mendekatinya. Insya Allah dalam setiap kebaikan akan diikuti dengan kebaikan yang lain, begitu juga sebaliknya. (konsultasi.wordpress.com)
Sumber : Tabloid MU edisi 105
0 komentar:
Posting Komentar